Media : @Balstot.com Penulis : @Ratu Eka Bkj
Crypto mempunyai banyak macam jenisnya. Sebagai mata uang digital, yang mempunyai banyak kegunaan. Baik, untuk sarana transaksi keuangan. Maupun, investasi dan trading. Setiap kategori, menyediakan fitur dan spesifikasi yang berbeda. Tentunya, dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
Oleh sebab itu, sebelum menentukan pilihan mana yang akan dipakai. Penting untuk mempertimbangkan terlebih dahulu, masing-masing spek yang ditawarkan. Guna, untuk memastikan selaras dengan keperluan Anda atau tidak. So, untuk lebih jelasnya langsung cek selengkapnya tentang Crypto yang di bawah Guys! Cekidot.
Macam-Macam Crypto
Dunia Crypto sangat luas, dan terus berkembang. Tentunya, dengan ribuan jenis aset kripto yang berbeda. Meskipun, sering disebut sebagai “mata uang kripto”. Tapi, memiliki fungsi yang jauh lebih beragam daripada sekadar alat pembayaran. So, berikut macam-macam cryptocurrency yang umum dikelompokkan berdasarkan karakteristik dan kegunaannya, antara lain:
Cryptocurrency Untuk Pembayaran (Payment Cryptocurrencies)
Merupakan, jenis cryptocurrency yang paling dasar. Tujuan utamanya, sebagai alat tukar dan penyimpanan nilai. Mirip dengan uang fiat (uang kertas dan koin, yang kita gunakan sehari-hari).
Bitcoin (BTC) : Pelopor mata uang crypto, dengan brand yang paling terkenal. Diciptakan oleh, Satoshi Nakamoto pada tahun 2009. Bitcoin dirancang sebagai, sistem kas elektronik peer-to-peer terdesentralisasi. Memiliki, pasokan terbatas (21 juta koin). Sehingga, membuatnya sering disebut sebagai “emas digital” karena langka. Transaksi Bitcoin diverifikasi oleh, jaringan miner melalui mekanisme Proof of Work (PoW).
Litecoin (LTC) : Diciptakan oleh, Charlie Lee (mantan Insinyur Google) pada tahun 2011. Litecoin sering disebut sebagai “perak digital”, dibandingkan dengan “emas digital” Bitcoin. Litecoin dirancang untuk, transaksi yang lebih cepat dan biaya rendah.
Bitcoin Cash (BCH) : Merupakan, hard fork (pemisahan) dari Bitcoin. Bertujuan, untuk meningkatkan kapasitas blok dan memungkinkan transaksi lebih cepat.
Altcoin (Alternative Coins)
Istilah “Altcoin” mengacu pada, semua cryptocurrency selain Bitcoin. Mereka diciptakan sebagai, alternatif atau perbaikan dari Bitcoin. Tentunya, dengan fitur atau tujuan yang berbeda.
Ethereum (ETH) : Yaitu, salah satu Altcoin paling populer dan penting. Ethereum bukan hanya, mata uang digital. Tetapi, juga platform Blockchain yang memungkinkan Developer untuk membangun aplikasi terdesentralisasi (dApps) dan smart contract (kontrak cerdas). Smart contract adalah, kontrak digital yang dapat dieksekusi secara otomatis tanpa perlu pihak ketiga. Ethereum telah beralih, dari PoW ke Proof of Stake (PoS). Yakni, dengan upgrade “The Merge”. Bertujuan, untuk efisiensi energi yang lebih baik.
Ripple (XRP) : Berbeda dengan banyak cryptocurrency lain, yang berfokus pada desentralisasi penuh. Ripple didesain untuk, pembayaran lintas batas yang cepat dan murah. Terutama, untuk lembaga keuangan dan bank. Ripple menggunakan algoritma konsensus sendiri.
Cardano (ADA) : Sebuah platform Blockchain yang bertujuan, untuk menyediakan infrastruktur yang lebih aman dan terukur. Guna, untuk dApps dan smart contract dibandingkan Ethereum. Tentunya, dengan fokus pada penelitian ilmiah dan pendekatan berbasis bukti.
Solana (SOL) : Dikenal karena, kecepatan transaksinya yang sangat tinggi dan biaya rendah. Menjadikannya, pilihan populer untuk aplikasi yang membutuhkan throughput tinggi. Misalnya seperti, Game dan NFT.
Binance Coin (BNB) : Awalnya dibuat, sebagai token utilitas. Guna, untuk bursa cryptocurrency Binance. BNB kini memiliki, ekosistem yang luas. Tentunya, digunakan untuk membayar biaya transaksi. Berpartisipasi dalam penjualan token, di jaringan Binance Smart Chain.
Stablecoin
Stablecoin adalah, jenis cryptocurrency yang dirancang untuk memiliki nilai yang stabil. Tentunya, dilakukan dengan “mengikat” nilainya pada aset lain yang lebih stabil. Misalnya seperti mata uang fiat (misalnya Dolar AS), emas, atau komoditas lain. Tujuannya, untuk mengurangi volatilitas harga yang menjadi ciri khas pasar crypto.
Tether (USDT) : Salah satu stablecoin terbesar, dan paling banyak digunakan. Bahkan, diikat pada Dolar AS.
USD Coin (USDC) : Stablecoin lain, yang diikat pada Dolar AS. Tentunya, dengan transparansi dan regulasi yang lebih tinggi.
Dai (DAI) : Stablecoin terdesentralisasi, yang dijamin oleh cryptocurrency lain. Tentunya, disimpan sebagai jaminan dan bukan oleh cadangan fiat.
Token Utilitas (Utility Tokens)
Token utilitas memberikan akses ke produk, atau layanan tertentu dalam ekosistem Blockchain. Mereka tidak dimaksudkan sebagai, investasi langsung atau representasi kepemilikan.
Ethereum (ETH) : Meskipun, juga merupakan mata uang digital. ETH berfungsi sebagai token utilitas utama, di jaringan Ethereum. Guna, untuk membayar biaya transaksi (gas fees) dan menjalankan smart contract.
Polygon (MATIC) : Token utilitas untuk jaringan Polygon, solusi scaling Layer-2 untuk Ethereum. MATIC digunakan untuk, membayar biaya transaksi di jaringan Polygon.
Token Keamanan (Security Tokens)
Token keamanan mewakili kepemilikan, atas aset di dunia nyata. Misalnya seperti saham, obligasi, properti, atau komoditas yang didigitalkan di Blockchain. Mereka diatur oleh, hukum sekuritas. Bertujuan, untuk menyediakan likuiditas dan efisiensi dalam perdagangan aset tradisional. Contohnya : Token yang mewakili saham perusahaan, atau properti digital yang dicatat di Blockchain.
Token Tata Kelola (Governance Tokens)
Token tata kelola, memberikan hak suara kepada pemegangnya. Yakni, dalam keputusan terkait pengembangan dan arah proyek Blockchain, atau protokol terdesentralisasi. Menjadi bagian dari, konsep Decentralized Autonomous Organizations (DAOs).
Uniswap (UNI) : Token tata kelola untuk, protokol pertukaran terdesentralisasi (DEX) Uniswap. Pemegang UNI dapat memberikan suara pada proposal, yang mempengaruhi pengembangan Uniswap.
Aave (AAVE) : Token tata kelola untuk, protokol pinjam-meminjam terdesentralisasi Aave.
NFT (Non-Fungible Tokens)
NFT adalah, aset digital unik yang tidak dapat dipertukarkan satu-untuk-satu. Setiap NFT memiliki identitas digital yang berbeda, dan tidak dapat direplikasi. Mereka digunakan untuk, merepresentasikan kepemilikan atas barang digital. Misalnya seperti karya seni, musik, item dalam game, collectible, dan bahkan tweet.
Bored Ape Yacht Club (BAYC) : Koleksi NFT populer, yang terdiri dari gambar-gambar kera unik.
CryptoPunks : Salah satu koleksi NFT pertama, dan paling ikonik.
Memecoin
Memecoin adalah, cryptocurrency yang seringkali dibuat berdasarkan humor, tren internet, atau meme populer. Meskipun, awalnya banyak yang dianggap sebagai lelucon. Beberapa memecoin, telah mencapai kapitalisasi pasar yang signifikan. Karena, dukungan komunitas yang kuat.
Dogecoin (DOGE) : Pionir memecoin, yang terinspirasi dari meme anjing Shiba Inu.
Shiba Inu (SHIB) : Meme Coin lain yang populer, sering disebut sebagai “Dogecoin killer.”
Koin Privasi (Privacy Coins)
Koin privasi dirancang untuk, meningkatkan anonimitas dan privasi transaksi cryptocurrency. Tentunya, dengan menyembunyikan detail transaksi. Misalnya seperti jumlah yang ditransfer, identitas pengirim, atau penerima.
Monero (XMR) : Menggunakan teknologi kriptografi canggih. Misalnya seperti, ring signatures dan stealth addresses. Guna, untuk menyembunyikan detail transaksi.
Zcash (ZEC) : Memanfaatkan, zero-knowledge proofs (zk-SNARKs). Guna, untuk memungkinkan transaksi terverifikasi tanpa mengungkapkan informasi sensitif.
Token DeFi (Decentralized Finance)
Token DeFi adalah, aset kripto yang mendukung ekosistem keuangan terdesentralisasi. Bertujuan, untuk menyediakan layanan keuangan tradisional (seperti pinjaman, asuransi, pertukaran) tanpa perantara terpusat seperti bank.
Aave (AAVE) : Token tata kelola, untuk protokol pinjam-meminjam.
Compound (COMP) : Token tata kelola, untuk protokol pinjam-meminjam lainnya.
Uniswap (UNI) : Token tata kelola, untuk protokol pertukaran terdesentralisasi.
Token GameFi (Gaming Finance)
Token GameFi menggabungkan elemen gaming, dengan Decentralized Finance (DeFi). Memungkinkan, pemain untuk mendapatkan cryptocurrency atau NFT. Yakni, melalui aktivitas bermain game (play-to-earn).
Axie Infinity (AXS) : Token tata kelola, untuk game play-to-earn Axie Infinity.
The Sandbox (SAND) : Token utilitas untuk, metaverse The Sandbox.
Exchange Tokens
yaitu, token yang diterbitkan oleh bursa cryptocurrency. Menawarkan, keuntungan bagi pemegangnya. Misalnya seperti diskon biaya perdagangan, akses ke fitur eksklusif, atau partisipasi dalam penjualan token.
Binance Coin (BNB) : Seperti yang disebutkan sebelumnya, BNB adalah contoh utama dari exchange token.
Wrapped Tokens
Wrapped Tokens adalah, versi cryptocurrency yang “dibungkus” di Blockchain lain. Guna, untuk memungkinkan interoperabilitas. Misalnya, Wrapped Bitcoin (WBTC) adalah versi tokenisasi Bitcoin yang beroperasi di blockchain Ethereum. Memungkinkan, Bitcoin untuk digunakan dalam aplikasi DeFi di Ethereum.
Memahami berbagai jenis cryptocurrency, penting bagi siapa pun. Tentunya, yang ingin terlibat dalam dunia aset digital. Baik untuk investasi, pengembangan, atau sekadar pemahaman umum. Setiap jenis memiliki tujuan, mekanisme, dan potensi resiko yang unik.
Demikianlah artikel dari Kami yang membahas tentang, Crypto. Berkaitan dengan, macam-macam jenisnya. Agar, dapat mengetahui kategorinya dan memilih sesuai kebutuhan. Dengan begitu, menjadi referensi dan pertimbangan buat Anda. Tentunya, dalam menentukan pilihan yang tepat. Supaya, sesuai dengan keperluan mata uang dalam transaksi finansial kalian. Oke Guys, sekian dari Kami dan terimakasih.